Rincian Perubahan Rute 11 Kapal PELNI di Tahun 2025

Kamis, 23 Januari 2025 | 10:36:10 WIB
Rincian Perubahan Rute 11 Kapal PELNI di Tahun 2025

PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) atau PELNI (Persero) telah mengumumkan adanya penyesuaian rute bagi sebelas kapal penumpangnya yang akan mulai berlaku pada tahun 2025. Langkah strategis ini tidak hanya bertujuan untuk mengoptimalkan rute pelayaran mereka, tetapi juga disebabkan oleh beberapa faktor lainnya seperti usia kapal yang semakin tua serta meningkatnya persaingan dengan pihak swasta di industri transportasi laut.

Mengacu pada pernyataan yang dilansir oleh Infopublik.id, Sekretaris Perusahaan PELNI, Evan Eryanto, menegaskan bahwa perubahan rute tersebut sudah diketahui dan disetujui oleh pemerintah, tepatnya melalui Kementerian Perhubungan. "Seluruh penyesuaian rute ini telah diketahui dan disetujui oleh pemerintah, melalui Kementerian Perhubungan, sebagaimana tercantum dalam kontrak penugasan kapal PSO untuk tahun anggaran 2025," kata Evan.

Salah satu perubahan signifikan melibatkan KM Lawit dan KM Kelimutu. Mulai tahun ini, KM Lawit akan melayani rute yang sebelumnya dilayani oleh KM Kelimutu, sedangkan KM Kelimutu akan mengambil alih rute KM Lawit. Keputusan ini didasari oleh pertimbangan usia KM Kelimutu yang kini telah mencapai 40 tahun. "Tahun ini Kelimutu bersama Umisini dan Lawit sama-sama genap berusia 40 tahun. Tapi secara operasional, Lawit masih sanggup untuk menjalankan pelayaran lebih dari tujuh hari, sementara Kelimutu membutuhkan perhatian lebih, sehingga kita putuskan untuk bertukar rute Lawit dengan Kelimutu," jelas Evan.

Tidak hanya KM Lawit dan KM Kelimutu, rotasi rute juga terjadi di antara KM Labobar, KM Nggapulu, KM Dorolonda, dan KM Tidar. KM Labobar akan menggantikan rute KM Nggapulu, KM Nggapulu mengambil alih rute KM Dorolonda, KM Dorolonda akan beroperasi di rute yang sebelumnya dilayani oleh KM Labobar, dan KM Tidar yang saat ini melayani rute KM Umsini. Evan mengingatkan bahwa sejak KM Umsini berhenti operasi, penumpang di rutenya dilayani oleh KM Tidar. Dengan demikian, rute padat penumpang yang ditinggalkan oleh KM Umsini hanya diangkut oleh KM Nggapulu. "Melihat tingginya penumpang KM Nggapulu yang mau tidak mau mengangkut penumpang KM Umsini, maka kami menukar rute KM Labobar yang memiliki kapasitas 3000 pax ke rute KM Nggapulu yang hanya mampu menampung 2000 pax," terang Evan.

Tidak hanya kapal penumpang yang mengalami perubahan rute, satu-satunya kapal Ro-Ro milik PELNI, KM Egon, juga akan menghadapi perombakan rute. Untuk KM Egon, penyesuaian rute ini lebih didasarkan pada pertimbangan persaingan usaha dengan perusahaan pelayaran swasta yang semakin ketat pada tahun lalu. Persaingan yang cukup dinamis dalam industri ini memaksa PELNI untuk terus berinovasi dan melakukan penyesuaian strategi agar tetap kompetitif.

Langkah ini menunjukkan keseriusan PELNI dalam menghadapi tantangan operasional yang ada. Dalam menavigasi lingkungan bisnis yang semakin sibuk dan dinamis, perusahaan berusaha untuk tetap menjadi pilihan utama masyarakat dengan menawarkan rute yang lebih efisien serta dapat menampung penumpang dalam jumlah yang lebih besar ketika dibutuhkan.

Dengan adanya penyesuaian rute ini, diharapkan PELNI dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada para penumpangnya. Kemampuan untuk beradaptasi dan melakukan modifikasi rute sesuai kebutuhan dan kondisi operasional yang berubah-ubah seiring waktu menunjukkan bahwa PELNI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanannya. Keputusan ini diyakini akan mampu menjaga keberlanjutan operasional perusahaan serta menjaga kepuasan pelanggan dalam menikmati layanan transportasi mereka.

Terkini